Google Translate

Rabu, 30 November 2011

KOMPONEN PEMINDAHAN TENAGA

Pengertian dan Fungsi Kopling
Pada umumnya pemindahan daya yang dihasilkan oleh sebuah mesin tidak pernah dimanfaatkan secara langsung, dalam bentuk energi, terutama dalam bentuk kenetik, oelh sebab itu untuk dapat dimanfaatkan daya tersebut diperlukan berbagai alat transmisi atau penerus daya. Seperti putaran poros roda gigi, kopling, rantai sabuk dan lain-lain.
Alat-alat tersebut termasuk dalam komponen mesin yang memegang peranan penting dalam meneruskan daya yang dihasilkan sebuah mesin, biasanya dalam bentuk daya poros atau dalam bentuk daya puntir hingga diperoleh daya mekanis.


Masing-masing komponen mempunyai prinsip dan fungsi yang berbeda-beda dalam penerusan daya, misalnya roda gigi memindahkan daya dan putaran pada dua buah poros yang sumbunya berlainan dan dapat juga berubah jumlah putarannya. Dan begitu juga halnya dengan transmisi daya dengan rantai atau memakai sabuk, daya dan putaran dapat dipindahkan antara dua buah poros yang jaraknya sealing berjauhan.
Lain halnya dengan memakai kopling, daya diteruskan antara dua buah poros yang sumbunya dapat dikatakan segar atau berbeda sedikit dalam bentuk kemiringan, dengn demikian kopling juga merupakan sambungan diantara dua buah poros transmisi.
Macam-macam Prinsip Kopling
Kopling berfungsi sebagai sambungan dua buah poros dengan elemen mesin yang terus menerus atau kadang-kadang harus ikut berputar dengan poros tersebut. Sehubungan dengan tujuannya terdapat bermacam-macam prinsip kopling .
a. Kalau dibuat suatu sambungan mati, dipergunakan kopling lekat.
b. Kalau kopling harus membolehkan gerakan poros yang satu terhadap poros yang lain dalam arah memanjang sebagai akibat perubahan yang diakibatkan oleh perubahan temperatur; dalam arah radial sebagai akibat ketidaktelitian ketika memasang dan sebagainya, maka dipasang kopling yang dapat bergerak atau yang fleksibel.
c. Suatu sambungan yang mengurangi tumbukan lewat akumulasi kerja dan lewat pengubahan kerja menjadi kalor dan yang banyak atau sedikit meredam getaran dinamakan kopling elastik. Kopling ini sekaligus keuntungan kopling fleksibel
d. Apabila sambungan dapat dibuat bekerja hanya kalau sedang berhenti, tetapi dapat dilepaskan selama sedang bergerak, maka kita sedang berhadapan dengan kopling yang dapat dilepaskan. Kopling ini kebanyakan dilaksanakan sebagai kopling cakar.
e. Apabila sambungan sembarangan waktu selama sedang bergerak harus dapat dihubungkan dan dilepaskan, maka yang dipergunakan ialah kopling yang dapat dibungkam kopling gesek, kopling hidroloc atau kopling induksi elektro-magnetik.
f. Untuk pekerjaan yang berat atau pekerjaan yang peka, dipergunakan kopling aksial untuk menghindari tumbukan dalam bagian yang peka dalam perkakas yang digerakkan atau beban terlampau besar dalam mesin penggerak, motor dan sebagainya. Untuk yang belakang ini juga diterapkan kopling starter.
Ketika membuat konstruksi kopling, pada umunnya harus diperhatikan titik pandangan sebagai berikut:
a. Kopling harus ringan, sederhana dan semurah mungkin dan mempunyai garis tengah sekecil mungkin.
b. Garis sumbu poros yang hendak disambung harus berderet dengan tepat, terutama bila kopling tidak fleksibel atau tidak elastis.
c. Titik berat kopling sebanyak mungkin harus terletak pada garis sumbu poros. Kopling harus disetimbangkan dinamik, kalau tidak kopling akan berayun (Apabila titik berat terletak pada garis sumbu, maka kopling telah disetimbangkan statik).
d. Kopling harus dapat dipasang dan dilepaskan dengan mudah.
e. Bagian menonjol harus dicegah atau ditutupi sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya.
Jenis Kopling
Berdasarkan prinsip kerja dan fungsinya, kopling dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu kopling tetap dan kopling tidak tetap. Kedua jenis kopling tersebut dibagi lagi dalam dua tipe menurut modelnya.
Perbedaan utama kedua kopling ini yaitu pada kopling tetap daya dan putaran diteruskan secara pasti tanpa terjadi slip, oleh karenanya putaran antara poros penggerak dan poros yang digerakkan adalah sama. Sedangkan koling tak tetap daya dan putaran diteruskan melalui media yang dapat bergerak bebas meneruskan dan mengembungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan.
1. Kopling Cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan contoh positip dan tidak dengan perantaraan desekan sehingga tidak dapat slip.
2. Koling Plat
Kopling ini meneruskan momen dengan perantara gesekan.
3. Kopling kerucut
Kopling ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk bidang kerucut. Kopling ini mempunyai daya aksial yang kerucut dapat ditransmisikan momen yang besar.
4. Kopling Priwil
Kopling hanya dapat meneruskan momen dalam satu arah putaran sehingga putaran yang berlawanan arahnya akan tegak atau tidak diteruskan, cara kerjanya dapat berdasarkan atas efek baji dari bola atau rol.

sumber : buku Metode Menggambar Teknik untuk Sekolah Kejuruan oleh Ir. Syuhada Ara Gayo

0 komentar:

Posting Komentar