Di awal tahun 2005, jaringan telepon selular Generasi ke-3 berbasis teknologi Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) tiba-tiba menjadi topik hangat di industri telekomunikasi. GSA (Global mobile Suppliers Association) mencatat bahwa hingga akhir oktober 2005, 100 jaringan sudah oprasional di 42 negara. Di Indonesia, jaringan 3G WCDMA juga telah diujicobakan oleh 3 operator GSM terbesar : Indosat, Telkomsel, dan XL.
Banyak diantara kita melihat 3G sebagai jaringan seluler berkecapatan tinggi yang memungkinkan kita menikmati panggilan video (video call). Hampir semua ponsel 3G memiliki 2 kamera, 1 di depan dan 1 di belakang. Kamera yang menghadap ke depan berfungsi merekam wajah kita ketika kita berkomunikasi, sehingga lawan bicara kita dapat melihat tampang kita.
Lalu fitur lainnya yang sangat sering digembar-gemborkanpendukung 3G WCDMA adalah siaran TV di layar ponsel kita dengan kualitas High Definition. Tapi, apakah kedua fasilitas canggih ini cukup untuk memancing kita berbondong-bondong mendaftar untuk berlangganan 3G WCDMA? Di Singapura, di mana biaya pembicaraan dengan video sama dengan biaya pembicaraan biasa selama masa promosi, pelanggan tetap memilih menggunakan pembicaraan dengan suara saja.