Google Translate

Rabu, 28 Desember 2011

Band Indie terpuruk karena Ratting adalah “TUHAN” bagi Televisi


Dalam sebuah acara yang bertajuk redAMP : Are You Asean’s Best Band di Kuala Lumpur Malaysia juli 2010, terdapat sebuah kompetisi band indie yang diadakan oleh maskapai penerbangan AirAsia bekerjasama dengan MTV Asia. Ini adalah festival bagi band yang tinggal di kawan Asean dan belum memiliki kontrak rekaman. Proses dilakukan secara online voting di internet dari pendukung mereka untuk menyaring para finasil.

 
Tercatat sebanyak 2575 dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Laos, Myanmar, Philipina, Thailand, Singapore, Cambodia, dan Brunei ikut dalam online band competition ini. Lebih dari 700.000 vote yang masuk. Fakta yang menarik adalah 44% dari peserta yang ikut redAMP : Are You Asean’s Best Band berasal dari Indonesia, dengan total jumlah band sebanyak 1113. Diikuti oleh Malaysia (640 band) dan Filipina (529 band) . juara pertama festival ini Golden Dragon dari Indonesia. Band asal Yogyakarta ini menampilkan music progresif metal dan uniknya dengan bahasa Cina.
Pada malam puncak penghargaan Indonesia Cutting Edge Music Award 2010 (ICEMA). Sebuah ajang penghargaan kepada band-band cutting edge di Indonesia diadakan oleh Windows Live. Lebih dari 42.000 orang melakukan vote untuk memilih siapa band-band favorit dipilih berdasarkan 24 kategori.
Tahun 2010 yang lalu A Mild Live Wanted juga telah memikat lebih dari 3009 band dari seluruh daerah di Indonesia. Sementara LA Light Indie Fest diikuti lebih dari 3009 band. Belum lebih banyak acara serupa yang diadakan oleh brand-brand seperti Yamaha, Sprite, Indomie dan banyak lagi.
Melihat dan fakta di atas, ini membuktikan bahwa Indonesia telah menjadi Negara penghasil band music si Indonesia menjadi bergairah. Jika kita melihat acara-acara music live di  TV, kita akan melihat hampir tiap hari band-band baru bermunculan. TV menjadi media arus utama paling efektif dan populer saat ini. Jika kita mengaju pada survey yang dilakukan Synovate tahun 2009, 45% penikmat music di Indonesia menikmati music lewat media TV.
Namun melihat kenyataan saat ini, rasanya TV perlu memberi ruang lebih untuk menampilkan band-band baru dengan musik di luar mainstream yang jumlahnya ribuan tersebut. Namun ratting menjadi “tuhan” bagi TV saat ini. Jika ukurannya adalah ratting, tentunya band-band yang memiliki nama dan sedang digemari yang akan terus ditampilkan. Tidak salah, karena TV bisa bertahan akibat iklan yang masuk karena ratting acara bagus.
Ini tentunya pekerjaan rumah TV di Indonesia untuk membuat konsep acara yang kemudian bisa member ruang bagi banyak band di Indonesia dan tentunya bisa membuat ratting acara tersebut naik.

0 komentar:

Posting Komentar