Google Translate

Kamis, 22 Desember 2011

Mengenal Kanker Payudara Lebih Dekat

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak diperbincangkan karena keganasannya yang seringkali berakhir dengan kematian. Uniknya, walaupun kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum yang diderita kaum wanita, ternyata kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, dengan resiko perbandingan 1 di antara 1000 orang pria.



Kanker Payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker tersebut biasanya mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
Sel-sel kanker payurada dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dalam waktu 8 - 12 tahun dan dapat menyebar melalui aliran darah keseluruh tubuh. Sayangnya, sampai saat ini masih belum diketahui dengan tepat kapan penyebaran sel kanker itu berlangsung dalam tubuh. Sel kanker payudara tersebut dapat bersembunyi di dalam tubuh selama bertahun-tahun dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker. 
FAKTOR PENYEBAB KANKER PAYUDARA
Penyebab spesifik kanker payudara mesih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya adalah sebagai berikut :

Faktor Genetik
Riwayat Keluarga. Jika ada anggota keluarga yang terkena kanker payudara atau kanker indung telur maka dapat meningkatkan resiko. Resiko akan semakin meningkat ketika kanker payudara dialami anggota keluarga garis ibu langsung (ibu, saudara perempuan maupun anak perempuan), apalagi jika kanker tersebut menyerang saat mereka di bawah usia.
Terbukti positif mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 pada pemeriksaan genetik terhadap darah. Kondisi ini secara bermakna meningkatkan peluang perempuan atau pria terkena kanker payudara.

Faktor Hormon
Riwayat Kehamilan. Perempuan yang melahirkan anak setelah 35 tahun atau tidak memiliki anak sama sekali.
Riwayat Menyusui. Resiko kanker payudara akan menurun jika perempuan sering menyusui dan dalam jangka waktu yang lama.
Riwayat Haid. Perempuan yang pertama kali mengalami haid lebih awal (sebelum usia 10 tahun) atau mengalami menopause setelah usia 55 tahun memiliki resiko tinggi.
Wanita tidak Menikah.
Wanita Menikah tapi mempunyai anak.
Penggunaan Hormon Estrogen Eksternal seperti terapi sulih hormon, pil KB yang mengandung estrogen saja. Faktor resiko akan meningkat jika penggunaan dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu lama.


Faktor DIET
Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan secara meyakinkan kaitan diet dengan kejadian kanker payudara. Hanya saja diet tinggi lemak dan rendah serat dapat menigkatkan resiko kanker payudara. Sedangkan diet yang mengandung omega 3 (ikan), buah, sayur, makanan yang mengandung fitoestrogen (tahu, tempe), dan vitamin antioksidan (vitamin A, C, E) dapat menurunkan faktor resiko.
Alkohol dan merokok dapat meningkatkan faktor resiko memlalui jalur hormonal.


Faktor Lingkungan
Riwayat terkena radiasi di bagian dada terutama jika terkena pada usia sebelum 40 tahun, misalnya pada penderita limfoma hodgkin yang mendapat terapi sinar (radioterapi) di dada.


KENALI GEJALA KANKER PAYUDARA
Gejala-gejala umum yang menandakan adanya kanker dalam tubuh secara umum dapat dilihat dan dirasakan. Berikut ini adalah gejala-gejala kanker payudara yang wajib diwaspadai :
 Terdapat Benjolan
Benjolan di payudara bersifat permanen dan tidak dipengaruhi siklus menstruasi. Terdapat perubahan bentuk atau ukuran payudara. Benjolan dapat disertai nyeri atau tidak.
 Kelainan Kulit
Ruam pada kulit di sekitar payudara, puting terlihat bersisik, memerah, dan membengkak. Terjadi pembengkakan dan penebalan kulit di daerah payudara.
 Kelainan Puting
Keluar cairan dari puting, puting menjadi lunak, sebagian atau seluruh puting tertekan ke dalam.


SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
Data yang didapatkan oleh para ahli menunjukkan bahwa 9 diantara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk mencegah agar benjolan tersebut tidak berkembang menjadi sel kanker payudara, ada baiknya dilakukan pemeriksaan sehabis selesai masa menstruasi dengan metode SADARI.
Cara pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
1. Berdiri di depan cermin dengan bagian dada terbuka.
Lengan di bawah : bendingkan besar payudara kiri dan kanan, perhatikan puting susu, bentuk normal atau tidak.
Lengan diatas kepala : perhatikan hal-hal seperti di atas sekali lagi.
2.       2. Berbaring (sebaiknya leher diganjal sedikit dengan bantal)
Dengan jari-jari II-IV dilakukan perabaan pada seluruh payudara sendiri memutar dari atas ke bawah dari pusat ke tepi.
Bila ada tumor, maka bagian terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
Makin dini hal tersebut ditangani, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna.
Cegahlah Sebelum Terlambat
American Cancer Society dalam proyek skrining kanker payudara menganjurkan hal berikut ini pada wanita, walaupun tidak dijumpai keluhan apa pun.
1. Wanita usia > 20 tahun melakukan SADARI tiap bulan, dilakukan 1 minggu setelah menstruasi. Jika sudah menopause, SADARI dilakukan setiap tanggal yang sama / bulan.
2. Wanita usia 35 – 39 tahun melakukan SADARI dan memmografi dasar 1X.
3. Wanita usia 40 – 49 tahun melakukan SADARI dan memmografi 2 tahun sekali.
4. Wanita usia 50 tahun atau lebih melakukan SADARI dan memmografi tiap tahun.

sumber : CNInews  

0 komentar:

Posting Komentar