Google Translate

Senin, 19 Desember 2011

Mengobati penyakit STROKE dengan S-T-R


Di Indonesia, diperkirakan per tahun 500.000 penduduk kena stroke, 2,5% atau 125.000 meninggal, sisanya mengalami cacat ringan maupun berat. Penanggulangan strike semakin intensif karena kini Indonesia di urutan pertama di dunia jumlah penderita strokenya.

Secara garis besar, stroke dibagi 2, stroke pendarahan (hemoragik) dan stroke sumbatan (iskemik). Penelitian menunjukan sekitar 20%-nya adalah stroke hemoragik, 80%-nya stroke iskemik. Stroke iskemik kadang terjadi saat tidur atau mau tidur, kelihatannya sehat-sehat saja tetapi tiba-tiba lumpuh atau tidak bias bicara.

Mengenali STROKE Dengan S-T-R
Adakalanya gejala stroke sulit untuk diidentifikasi ditambah masih kurangnya kesadaran orang tentang gejala-gejala stroke ini. Saat ini ada cara sederhana yang dianjurkan dokter-dokter untuk mengenali stroke, dengan mengajukan tiga pertanyaan sederhana yaitu S-T-R.
S (SMILE)* ajaklah dia untuk tersenyum.
T (TALK)* ajaklah dia bicara dan minta kepadanya untuk mengucapkan kalimat sederhana.
R (RAISE BOTH ARMS)* mintalah dia untuk mengangkat kedua tangannya.

Apabila seseorang mengalami kesulitan melakukan tiga hal sederhana tersebut, maka segeralah meminta pertolongan pihak medis.
Beberapa gejala stroke yang umumnya terjadi dan perlu diwaspadai yaitu sebagai berikut ini :
1. Merasa lemas dan tidak bertenaga.
2. Pengelihatan kabur dan pengelihatan menghilang.
3. Tiba-tiba pusing atau kehilangan keseimbangan.
4. Tiba-tiba menderita sakit kepala yang parah (tanpa diketahui sebab musababnya).
5. Bingung atau kesulitan bicara.
6. Mual dan kadang-kadang diikuti oleh muntah-muntah.
7. Pingsan atau merasa hilang kesadaran secara mendadak.

Cara baru untuk mengenali stroke adalah menjulurkan atau mengeluarkan lidah (stick out tongue). Apabila lidah tersebut bengkok atau tidak dapat diluruskan (crootked), hal ini juga menandakan stroke.

Pencegahan STROKE
Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor resiko yang dapat dikendalikan memalui pola hidup sehat. Olah raga teratur, memperbanyak konsumsi sayur dan buah, menghindari konsumsi tinggi lemak atau garam secara berlebihan, mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok, menghindari stress adalah beberapa tindakan pencegahan stroke. Mengonsumsi makanan kesehatan yang kaya vitamin dan mineral serta antioksidan juga membantu pencegahan stroke.

Penderita stroke dapat diselamatkan dari kematian dan cacat apabila dilakukan pengobatan yang cepat, tepat dan akurat pada waktu terjadi serangan, khususnya stroke yang bukan pendarahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita yang mendapat penanganan kurang dari 12 jam setelah serangan stroke, penyambuhannya lebih baik dibandingkan dengan penderita yang dating dalam waktu lebih dari 12 jam setelah serangan.

sumberCNInews

0 komentar:

Posting Komentar