Google Translate

Rabu, 28 Desember 2011

Dapatkah 3G Sukses tanpa HSDPA ?


Di awal tahun 2005, jaringan telepon selular Generasi ke-3 berbasis teknologi Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) tiba-tiba menjadi topik hangat di industri telekomunikasi. GSA (Global mobile Suppliers Association) mencatat bahwa hingga akhir oktober 2005, 100 jaringan sudah oprasional di 42 negara. Di Indonesia, jaringan 3G WCDMA juga telah diujicobakan oleh 3 operator GSM terbesar : Indosat, Telkomsel, dan XL.
Banyak diantara kita melihat 3G sebagai jaringan seluler berkecapatan tinggi yang memungkinkan kita menikmati panggilan video (video call). Hampir semua ponsel 3G memiliki 2 kamera,  1 di depan dan 1 di belakang. Kamera yang menghadap ke depan berfungsi merekam wajah kita ketika kita berkomunikasi, sehingga lawan bicara kita dapat melihat tampang kita.
Lalu fitur lainnya yang sangat sering digembar-gemborkanpendukung 3G WCDMA adalah siaran TV di layar ponsel kita dengan kualitas High Definition. Tapi, apakah kedua fasilitas canggih ini cukup untuk memancing kita berbondong-bondong mendaftar untuk berlangganan 3G WCDMA? Di Singapura, di mana biaya pembicaraan dengan video sama dengan biaya pembicaraan biasa selama masa promosi, pelanggan tetap memilih menggunakan pembicaraan dengan suara saja.


HSDPA : Madu untuk Memanggil Kumbang
Jaringan 3G WCDMA mampu mengantarkan data dengan kecepatan 384 Kbps. Kecepatan ini memang jauh lebih tinggi daripada kecepatan data 56 Kbps  yang hampir tidak pernah kita dapatkan memalui sambungan telepon dan modem. Ini juga sudah jauh lebih tinggi daripada GPRS maupun EDGE. Tapi, kebutuhan kita juga tidak statis. Kalau dengan jaringan kabel TV atau ADSL kita sudah puas dapat berselancar di internet dengan agak leluasa, kini kita ingin melakukan beberapa kegiatan sekaligus Men-download file, mentransfer uang dengan Internet banking, dan kalau bisa, sekaligus bermain online game interaktif. Maklumlah, manusia tidak pernah merasa puas.
Saluran data berkecepatan tinggi adalah impian banyak pelanggan. 3GPP, konsorium yang berwenang menentukan standar-standar bagi 3G, telah menetapkan standar High Speed Downlink Packet Access atau HSDPA. Nama ini begitu susah diingat, sehingga banyak yang menyebutnya 3.4G mengikuti 2.5G yang dipakai untuk mengategorikan EDGE. Ericsson, sang pemimpin di infrastruktur selular menamakannya 3G Evolved.
Kecepatan HSDPA memang tinggi sekali walaupun jauh di bawah WiMAX (70 Mbps). Desember 2005, Ericsson mendemonstrasikan Live  HSDPA Phase 2, yang mampu memompa data sampai 3.6 Mbps  memalui jaringan 3G yang mereka bangun di kantor mereka di Cyberjaya, Malaysia. Sebuah van yang dilengkapi dengan transciever HSDPA dan komputer membawa wartawan berkeliling mengitari menara antena. Dengan HSDPA, file musik berdurasi 1 menit hanya membutuhkan waktu download 4,1 detik. Dengan 3G WCDMA, masih dibutuhkan waktu 22 detik.

sumber : PCMedia

0 komentar:

Posting Komentar